Posts

Showing posts from August, 2019

Garis Khatulistiwa yang Membelah Bumi

Image
Khatulistiwa memiliki makna garis khayal keliling bumi, terletak melintang pada nol derajat (yang membagi bumi menjadi dua belahan yang sama, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan). Garis khatulistiwa disebut juga garis equator atau garis lintang nol derajat. Salah satu kota di Indonesia yang dilalui garis ini adalah Pontianak, sehingga dibangun sebuah tugu di kota itu yang disebut Tugu Khatulistiwa. Khatulistiwa berasal dari frase bahasa Arab yang dibentuk oleh dua akar kata. Akar kata pertama yaitu [خطط]. Arti kata ini adalah garis, baris, tulis. Sehingga, dalam seni kaligrafi tulis Arab sering disebut dengan seni khot, maksudnya seni menulis indah. Akar kata kedua yaitu [سوي]. Makna kata ini adalah lurus, rata, sama, serupa, pertengahan, adil, datar, tidak bercacat, istimewa, dan sederhana. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa jawaban atas pertanyaan tentang di manakah Alloh berada adalah: Alloh ber-istiwa’ di atas `arsy. Kata istiwa’ tersebut berasal dari akar

Seluruh Huruf Hijaiyyah Ada di Dalam Ayat Ini

Image
dictio.id Dua Ayat Istimewa Al-Quran terdiri dari 6236 ayat. Di antara ayat-ayatnya, ada yang pendek dan ada pula yang panjang. Bahkan pada surat-surat yang berawalan dengan huruf muqotho'ah, satu ayat bisa terbentuk hanya oleh satu huruf. Misal dalam surat Qof (huruf qof) dan surat Al-Qolam (huruf nun). Di antara ayat-ayat itu ternyata terdapat dua buah ayat di dalam Al-Quran yang sangat unik. Keistimewaan dua ayat itu tidak dimiliki oleh ayat Al-Quran yang lain, bahkan oleh ayat-ayat yang lebih panjang daripada keduanya. Kedua ayat tersebut mengandung seluruh huruf-huruf Hijaiyyah yang berjumlah 29, dari alif sampai ya'. Dua ayat yang dimaksud adalah: Ali `Imron 154: ثُمَّ أَنزَلَ عَلَيْكُم مِّن بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُّعَاسًا يَغْشَىٰ طَائِفَةً مِّنكُمْ ۖ وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّـهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ ۖ يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ الْأَمْرِ مِن شَيْءٍ ۗ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّـهِ ۗ يُخْفُونَ

Bahasa Indonesia: Bahasa Kedua Vietnam dan Bahasa Kerja di Timor Leste

Image
Teluk Ha Long, Vietnam [wikipedia.org] Tahukah Anda? Vietnam Bahasa Indonesia, selain menjadi bahasa resmi NKRI, ternyata juga diakui sebagai bahasa resmi sebagai bahasa kedua oleh salah satu negara tetangga, Vietnam. Pada bulan Desember 2007, Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, telah mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua secara resmi. Vietnam menjadi anggota ASEAN pertama yang menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kedua di negaranya. Dengan demikian Bahasa Indonesia sejajar dengan bahasa Inggris, Prancis, dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan. Adapun bahasa Prancis, adalah peninggalan masa kolonial, masih digunakan oleh orang-orang tua Vietnam juga sebagai bahasa kedua namun semakin hilang popularitasnya. Warga Indonesia tak akan kesulitan jika bepergian ke Vietnam. Pasalnya, di negara yang pernah membuat Amerika Serikat harus angkat kaki ini, Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi di negara itu, bahkan menjadi Bahasa

Istiqomah itu berat, kalau ringan namanya ISTIRAHAT

Image
Istirahat diperlukan ketika seseorang sedang merasakan rasa capek, lelah, atau letih. Istirahat bisa memulihkan kondisi badan menjadi segar dan bugar lagi. Artinya, setelah melakukan istirahat, aktivitas berikutnya lagi bisa mulai dilakukan. Istirahat bisa dilakukan dengan tidur, namun bisa juga dengan sekadar mendiamkan tubuh beberapa saat. Semakin berkualitas istirahat seseorang, maka akan semakin bagus efek pemulihan yang didapatkan. Namun demikian, istirahat yang dibutuhkan sangat tergantung dengan kelelahan yang dialami. Asal Kata Serapan Secara etimologis, kata istirahat berasal dari bahasa Arab, اِسْتِرَاحَة‎ (istiraaḥat) atau رَاحَةٌ "raahat" yang jamaknya رَاحَاتٌ . Kata ini berakar pada kata راح “raaha”. Kata ini juga memunculkan kata “ruh” dan "arwah". Selain itu, kata ini juga memunculkan istilah untuk salah satu sholat sunnah di malam bulan Ramadhan, sholat tarawih, yaitu: تَرْوِيْحٌ . Apabila kita melihat dari sumber aslinya, sebenarny

QURBAN, KURBAN, atau KORBAN

Image
Korban dan Qurban/Kurban, keduanya adalah kata yang diserap dari bahasa Arab. Kedua kata ini berasal dari akar kata yang sama dari bahasa aslinya. Hanya saja, ketika bahasa Indonesia menyerapnya, justru kemudian memunculkan dua kata yang berbeda secara makna, namun dalam beberapa keadaan, keduanya sulit dibedakan. Kosakata bahasa Indonesia menggunakan qurban dan kurban, dalam praktiknya, namun kata serapan yang resmi sesuai KBBI adalah kurban. Berikut perbedaan keduanya menurut KBBI. Sengaja dikutip lengkap termasuk derivasinya, untuk memperjelas perbedaannya. kurban kurban/kur·ban/ n 1 persembahan kepada Allah (seperti biri-biri, sapi, unta yang disembelih pada hari Lebaran Haji): ia menyembelih kerbau untuk --; 2 pujaan atau persembahan kepada dewa-dewa: setahun sekali diadakan upacara mempersembahkan -- kepada Batara Brahma; -- misa Kat upacara mempersembahkan roti suci dan minuman anggur; berkurban/ber·kur·ban/ v mempersembahkan kurban; mengurbankan/me·ngur·ban·kan/

Dua yang Berpasangan

Image
clipartmag.com Bilangan dua (2) adalah bilangan genap positif yang pertama. Bilangan berpangkat dua disebut bilangan kuadrat. Semua bilangan kuadrat akan menghasilkan perkalian bilangan itu sendiri. Bilangan dua juga merupakan bilangan prima pertama yang sekaligus merupakan satu-satunya bilangan prima yang genap. Dalam bahasa Arab, akar kata bermakna dua adalah [ ثني ]. Makna “dua” dalam KBBI 1 bilangan yg dilambangkan dng angka 2 (Arab) atau II (Romawi). 2 urutan ke-2 sesudah pertama dan sebelum ke-3. 3 jumlah bilangan 1 ditambah 1. Ar-Ro`d 3: .. ومن كل الثمرات جعل فيها زوجين اثنين ..  .. dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan dua , .. Yang dimaksud berpasang-pasangan, ialah jantan dan betina, pahit dan manis, putih dan hitam, besar kecil dan sebagainya, jadi jumlahnya menjadi dua. Al-Mu’min 11: قالوا ربنا أمتنا اثنتين وأحييتنا اثنتين فاعترفنا بذنوبنا فهل إلى خروج من سبيل Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami