Istiqomah itu berat, kalau ringan namanya ISTIRAHAT





Istirahat diperlukan ketika seseorang sedang merasakan rasa capek, lelah, atau letih. Istirahat bisa memulihkan kondisi badan menjadi segar dan bugar lagi. Artinya, setelah melakukan istirahat, aktivitas berikutnya lagi bisa mulai dilakukan.

Istirahat bisa dilakukan dengan tidur, namun bisa juga dengan sekadar mendiamkan tubuh beberapa saat. Semakin berkualitas istirahat seseorang, maka akan semakin bagus efek pemulihan yang didapatkan. Namun demikian, istirahat yang dibutuhkan sangat tergantung dengan kelelahan yang dialami.

Asal Kata Serapan
Secara etimologis, kata istirahat berasal dari bahasa Arab,

اِسْتِرَاحَة‎ (istiraaḥat) atau رَاحَةٌ "raahat" yang jamaknya رَاحَاتٌ. Kata ini berakar pada kata راح “raaha”.

Kata ini juga memunculkan kata “ruh” dan "arwah". Selain itu, kata ini juga memunculkan istilah untuk salah satu sholat sunnah di malam bulan Ramadhan, sholat tarawih, yaitu: تَرْوِيْحٌ .

Apabila kita melihat dari sumber aslinya, sebenarnya ejaan yang paling dekat adalah “rahat”. Entri ini dalam KBBI memiliki dua homonim “rahat”, yaitu: rehat dan rihat, artinya: mengaso, jeda, beristirahat.

Dalam beberapa variasi imbuhan, kata istirahat bisa memiliki variasi makna sebagai berikut:

beristirahat: 1 berhenti sebentar untuk melepaskan lelah; 2 berlibur untuk mengaso.
mengistirahatkan: 1 membiarkan istirahat; 2 ki memberhentikan (dari pekerjaannya).
peristirahatan: tempat (rumah dan sebagainya) untuk beristirahat.
peristirahatan terakhir: makam, kubur.

Secara makna, ada beberapa kata dalam bahasa Arab lain yang merupakan sinonim dengan kata ini. Berikut sejumlah kata-kata itu berikut penyebutannya di dalam Al-Quran:

سُبَات
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاسًا وَالنَّوْمَ سُبَاتًا وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُورًا ﴿٤٧﴾ وَ
Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. [Al-Furqon: 47]

سُكُوْن
فَالِقُ الْإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ ﴿٩٦﴾ وَ
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. [Al-An`am: 96]

قَيْلُوْلَة
وَكَم مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا فَجَاءَهَا بَأْسُنَا بَيَاتًا أَوْ هُمْ قَائِلُونَ ﴿٤﴾ فَ
Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari. [Al-A`rof: 4]

Namun demikian, di dalam Al-Quran, kata dengan akar kata yang sama dengan رَاحَةٌ yang bermakna "istirahat" tidak disebutkan.

Beberapa Kalimat Mutiara dengan Kata 'Istirahat'

Istirahat itu perlu untuk menghilangkan kejenuhan. Namun jangan terlalu banyak karena bisa menimbulkan kemalasan.

Imam Ahmad rahimahullah ditanya, "Kapankah waktu istirahat itu?" Beliau pun berkata, "Pada saat engkau pertama kali menginjakkan kakimu di surga."
[Thobaqot Al-Hanabilah 1/291]

Surga tidak mungkin diraih dengan malas-malasan, tidur, dan istirahat. Surga hanya akan diraih dengan capek dalam amal shalih. [Syaikh Shalih Al Fauzan]

Tidak ada waktu bagi seorang mukmin beristirahat kecuali apabila dia telah berjumpa dengan Allah. [Ibnu Mas`ud ra]

Wahai jiwa-jiwa berletih-letihlah sedikit (dalam beramal sholih) maka engkau pun akan banyak beristirahat di surga firdaus. [Ibnul Jauzi dalam Al-Mawaizh 1/79]

Istiqomah itu berat. Kalau ringan namanya istirahat.

Comments

Popular posts from this blog

Mengapa Alif-Lam dan Tanwin Tidak Pernah Bertemu?

Seluruh Huruf Hijaiyyah Ada di Dalam Ayat Ini

Kafir (Arab) dan Cover (Inggris)