Bahasa Serapan: Menguntungkan atau Merugikan?



Pembajakan pada umumnya identik dengan kerugian pihak yang dibajak. Akan tetapi ternyata hal itu tidak berlaku untuk bahasa. Yang membajak maupun yang dibajak sama-sama mendapatkan keuntungan. Itulah yang terjadi dengan pembajakan atau pemungutan kosakata.

Dalam serap-menyerap kata, terjadi simbiosis mutualisme di antara kedua belah pihak. Satu pihak bisa menyampaikan pesan dan pihak yang lain bisa menerima pesan. Ketika hal ini terjadi dengan seimbang maka saling pengertian akan tercipta.

Bagaimana Islam tersebut ke seluruh dunia menjadi contoh yang sangat nyata. Pencerahan yang ditimbulkannya adalah salah satu fenomena luar biasa ketika pada saat yang sama bahasa Arab tersebar pula. Berapa banyak kosakata sudah diserap oleh bahasa Indonesia adalah sebuah karunia.

Tidak hanya dalam hal spiritual, bahkan dalam bidang material hal itu juga terjadi. Bahasa Inggris dikenal di berbagai belahan dunia terjadi akibat penjelajahan yang dilakukan oleh bangsa Inggris ke berbagai tempat. Akibatnya, Inggris mendapatkan kekayaan yang mereka inginkan, namun demikian negara yang pernah dikuasainya pun telah menjadi bangsa yang 'tercerahkan' dan mengetahui cukup pengetahuan tentang dunia luar.

Apa itu kata serapan?

Kata serapan (juga kata pungutan atau kata pinjam) adalah kata yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah/bahasa luar negeri/asing) yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa yang mana ejaan, ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat setempat sehingga diterima pemakaiannya secara umum untuk selanjutnya bisa memperkaya kosa kata.

Berdasarkan taraf integrasinya, kata serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua golongan besar.

Pertama, kata serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, long march, dan lain-lain. Kata-kata ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.

Kedua, kata serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.*)

Asal Bahasa                  Jumlah Kata

Arab                                1.495 kata

Belanda                          3.280 kata

Tionghoa                           290 kata

Hindi                                     7 kata

Inggris                            1.610 kata

Parsi                                    63 kata

Portugis                             131 kata

Sanskerta-Jawa Kuna       677 kata

Tamil                                  83 kata


Menguntungkan atau Merugikan?

Dari berbagai sudut pandang, hampir tidak ada hal yang dikatakan sebagai sebuah kerugian dalam transaksi kebahasaan. Ketika berbagai pihak saling mengerti, saling mengirimkan dan menerima pesan dengan perantaraan bahasa, maka di titik itulah keuntungan telah diraih.

Orang Inggris dan Perancis yang bahasa mereka paling banyak dipakai oleh orang-orang asing di luar kalangan mereka justru bangga dengan digunakannya bahasa mereka. Demikian sebaliknya, orang yang bisa menguasai kedua bahasa itu tanpa harus menjadi orang Inggris atau Perancis tentu merasakan kebanggaan juga sebagai sebuah prestasi.

*) Sumber: Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia (1996) yang disusun oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (sekarang bernama Pusat Bahasa).

Comments

Popular posts from this blog

Mengapa Alif-Lam dan Tanwin Tidak Pernah Bertemu?

Seluruh Huruf Hijaiyyah Ada di Dalam Ayat Ini

Kafir (Arab) dan Cover (Inggris)