Makan Sahur
Dari ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ
Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) adalah makan sahur. (HR. Muslim no. 1096).
Penjelasannya adalah sebagai berikut. Dalam berpuasa ada dua kegiatan yang harus kita lakukan sebelum dan setelahnya untuk menambah keutamaannya, dan kedua kegiatan itu adalah makan. Sebelum puasa kita disunnahkan untuk makan sahur dan setelah puasa kita disunnahkan untuk makan ifthor atau berbuka puasa.
Sahur dilakukan sebelum waktu shubuh dan buka puasa dilakukan setelah waktu maghrib. Sahur semakin utama diakhirkan hingga waktu shubuh. Sebaliknya, buka puasa semakin utama diawalkan begitu masuk waktu maghrib.
Sahur dalam bahasa Indonesia merujuk pada nama kegiatan mengisi ‘energi’ dalam bentuk makan dan minum sebelum ibadah puasa dimulai di waktu shubuh. Asal kata ‘sahur’ sendiri merujuk pada nama waktu dalam bahasa Arab. Waktu sahur dari kata aslinya bermakna periode waktu malam penghabisan menjelang waktu shubuh atau fajar, sebuah periode waktu yang sangat utama untuk melaksanakan sholat tahajjud dan memohon ampun atau beristighfar.
Penyebutan Kata Bermakna "SAHUR" dalam Al-Quran
Ali `Imron 13
(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.
Adz-Dzariyaat 18
Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.
Al-Qomar 34
Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing,
Ketiga Al-Quran yang menyebutkan tentang kata sahur semuanya bermakna berkaitan dengan waktu sahur. Namun dalam praktik ibadah khususnya puasa, istilah sahur bisa dikatakan telah mengalami perluasan makna. Istilah ini juga terkait dengan tindakan makan dan minum di waktu sahur untuk menyiapkan puasa di siang harinya.
Ali `Imron 13
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
Adz-Dzariyaat 18
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Al-Qomar 34
إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلَّا آلَ لُوطٍ ۖ نَّجَّيْنَاهُم بِسَحَرٍ
Ketiga Al-Quran yang menyebutkan tentang kata sahur semuanya bermakna berkaitan dengan waktu sahur. Namun dalam praktik ibadah khususnya puasa, istilah sahur bisa dikatakan telah mengalami perluasan makna. Istilah ini juga terkait dengan tindakan makan dan minum di waktu sahur untuk menyiapkan puasa di siang harinya.
Comments
Post a Comment