Kafir (Arab) dan Cover (Inggris)
1freewallpapers.com |
Kata kafir seakan menjadi kosakata baru di Indonesia, meskipun pada kenyataannya sudah lama sekali kata ini dipergunakan sebagai bahasa yang hidup dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Satu fihak yaitu kalangan Islam mengatakan bahwa ini adalah ranah internal, sementara bagi kalangan non Islam kata ini dianggap telah memberikan penghakiman dan penyudutan. Mana yang benar?
Ada sebagian kalangan yang merasa bahwa ada nilai rasa yang konotatif ketika kata ini digunakan. Mereka merasa ada sarkasme terkandung di dalamnya. Meskipun sebenarnya hal itu terlalu mengada-ada karena kata ini adalah domain umat Islam yang digunakan dalam lingkup internal.
Selain itu, permasalahan ini sebenarnya terbantahkan juga ketika secara jujur kita melihat asal mula kosakata dari bahasa aslinya, yaitu bahasa Arab.
Mari kita bedah dulu dari bahasa Indonesia yang telah melakukan penyerapan terhadap kata ini. Bagaimana sebenarnya makna kata ini di dalam KBBI?
kafir/ka·fir/ n orang yang tidak percaya kepada Allah dan rasul-Nya;
-- harbi orang kafir yang mengganggu dan mengacau keselamatan Islam sehingga wajib diperangi;
-- muahid orang kafir yang telah mengadakan perjanjian dengan umat Islam bahwa mereka tidak akan menyerang atau bermusuhan dengan umat Islam selama perjanjian berlaku;
-- zimi orang kafir yang tunduk kepada pemerintahan Islam dengan kewajiban membayar pajak bagi yang mampu;
mengafirkan/me·nga·fir·kan/ v 1 menganggap (memandang) kafir; 2 menjadikan kafir;
kekafiran/ke·ka·fir·an/ n perihal (yang bersifat atau berciri) kafir
Kafir dalam kosakata bahasa Arab
Kalangan Islam menggunakan kata 'kafir' untuk menyebutkan mereka yang tidak atau belum tersentuh hidayah. Artinya mereka adalah orang-orang yang tidak atau belum menerima kebenaran Islam. Islam tidak memandang kata ini sebagai sebuah label atau julukan yang menghinakan atau merendahkan. Kosakata ini dalam Islam digunakan sebagai kategorisasi mereka yang tidak atau belum menerima hidayah.
Memeluk sesuatu agama adalah hak. Ketika seseorang tidak memeluk agama Islam maka itu adalah hak orang yang bersangkutan. Dari sudut pandang Islam, ia hanya disebut sebagai seorang tidak menerima hidayah, sehingga disebut sebagai 'orang yang tidak percaya' atau orang yang tidak beriman. Lalu pada pengertian di atas keimanan yang dimaksud adalah Allah dan Rosul-Nya. Tidak ada nilai konotasi apapun dalam pemaknaan ini.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahkan kata kafir bukanlah kata kasar. Beliau mengatakan bahwa kata 'kafir' berasal dari kata 'kafaro' artinya menutup. Jadi kata 'kafir' bermakna sangat lembut yakni orang-orang yang menutup diri terhadap Islam.
Sebuah surat di dalam Al-Quran bahkan dengan sangat gamblang menyebutkan kata ini dalam nada seruan. Surat Al-Kafirun berbunyi:
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".
كَفَرَ - يَكْفُرُ - كُفْرًا
yang artinya adalah menutupi. Dari asal katanya, sama sekali tidak ada unsur hinaan, merendahkan, apalagi makian. Lalu di manakah kesan sarkasmenya. Bagi yang mengerti, tentu tidak melihat hal-hal yang terlalu penting untuk memperdebatkan. Hatinya masih tertutup untuk menerima kebenaran. Itu saja.
Kata Kafir juga diserap Bahasa Inggris
Bahkan ketika kata ini diserap ke dalam bahasa Inggris, ternyata tidak ada perubahan yang cukup berarti dari makna aslinya.
Kata kafir diserap menjadi 'cover' yang artinya: menutup atau meliputi. Makna lain yang juga terkandung di dalamnya adalah:kb. 1 tutup. 2 penutup. 3 kain penutup. 4 sampul. 5 lindungan. 6 perlindungan. -kkt. 1 menutupi. 2 meliputi, mencakup. 3 menutup. 4 menempuh. 5 melindungi. -covering kb. tutup, penutup.
Ternyata bahasa Arab, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris memuat kandungan makna yang tidak terlalu jauh.
Pemaknaan dari Sisi Bahasa
Menyikapi penggunaan kata tersebut maka tidak afdol apabila kita tidak melihat makna 'kafir' dari sisi bahasa. Kata tersebut merupakan kata serapan dari bahasa Arab. Lalu setelah diserap kedalam Bahasa Indonesia akan dapat dengan mudah ditemukan artinya di KBBI.
Dalam KBBI juga dinyatakan bahwa kafir itu berarti tidak percaya kepada Allah dan Rosul-Nya. Tentunya Allah dan Rosul-Nya yang dimaksud definisi ini adalah Allah sebagai tuhan orang Islam dan Rasul-Nya sebagai nabinya orang Islam juga.
Ternyata bahasa Arab, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris memuat kandungan makna yang tidak terlalu jauh.
Pemaknaan dari Sisi Bahasa
Menyikapi penggunaan kata tersebut maka tidak afdol apabila kita tidak melihat makna 'kafir' dari sisi bahasa. Kata tersebut merupakan kata serapan dari bahasa Arab. Lalu setelah diserap kedalam Bahasa Indonesia akan dapat dengan mudah ditemukan artinya di KBBI.
Dalam KBBI juga dinyatakan bahwa kafir itu berarti tidak percaya kepada Allah dan Rosul-Nya. Tentunya Allah dan Rosul-Nya yang dimaksud definisi ini adalah Allah sebagai tuhan orang Islam dan Rasul-Nya sebagai nabinya orang Islam juga.
Selain itu, pengertian 'kafir' juga dipertegas dengan kategorisasi istilah orang kafir menurut perspektif Islam, yaitu: 1) kaifr harbi, 2) kafir muahid, dan 3) kafir zimi. Dari pengertian tiga jenis orang kafir ini mengacu pada ketegorisasi berdasarkan sudut pandang Islam. Oleh sebab itu maka secara jelas bahwa pengertian kata 'kafir' adalah pengertian yang digunakan oleh Islam.
Kesimpulan
Kesimpulannya, tidak ada masalah sama sekali ketika orang Islam menyebutkan orang di luar Islam sebagai 'kafir'. Setidaknya ada dua hal yang menjadi alasan. Pertama, ini adalah istilah internal umat Islam. Kedua, ini adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab dengan makna asalnya adalah menutupi atau meliputi. Tidak ada kononasi di dalamnya. Pengertian ini secara bahasa sudah sangat tepat dan dapat dibuktikan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang mana merupakan kamus resmi bahasa Indonesia.
Sama saja ketika orang Kristen menyebut orang di luar agamanya dengan 'domba-domba yang tersesat'. Orang Islam tidak akan peduli istilah itu karena mereka menggunakan sudut pandang mereka. Sebagaimana Abu Jahal dan Abu Lahab pun tidak peduli dan tidak marah ketika dibacakan surat Al-Kafirun kepada mereka.
Comments
Post a Comment